Resensi

IDENTITAS BUKU

Judul  Buku                 : Kesusastraan  Aceh
Pengarang Buku.           : Dr. Khadijah, S.Pd.,M.Pd & H. Razali Cut Lani, BA
Penerbit Buku          : CV. BOEBON JAYA Banda Aceh
Tahun Terbit          : 2016
ISBN                 : 978-602-8324-29-8
Editor                  : Mhs. PBSID Angkatan 2014 STKIP BBG Banda Aceh
Desain sampul/Layouter.   : Hasan yusuf
Tebal Buku :vii + 219 hlm, 15 x 21.5 cm

RESENSI BUKU
Buku kesustraan Aceh adalah buku yang bertemakan tentang sastra Aceh yang membuat pembaca tertarik untuk membacannya dan mengetahui apa-apa saja sastra-sastra Aceh dulu dan sastra Aceh sekarang. Kesustraan Aceh dimanfaatkan atau difungsikan sebagai penyujuk hati, pembangkit semangat. Sastra Aceh juga sebagai peranan media pembentuk kepribadian orang Aceh dan membangkit pembinaan pendidikan agama dan lain-lain.
Buku ini menggambarkan tidak hanya kesustraan Aceh tetapi juga ada prosa dan hikayat. Semua satra tersebut dilengkapi dengan penjelasan dan contohnya masing-masing. Kesustraan Aceh ialah karya sastra yang di wujudkan dalam bahasa Aceh yang merupakan hasil pancaran gerak dan kreatif masyarakat Aceh. Sastra Aceh adalah sastra yang lahir di tengah-tengah kehidupan masyarakat Aceh.
Penggunaan bahasa dalam sastra Aceh yang sering di Awali dengan pemilihan diksi atau pemilihan kata yang dalam puisi aceh baik puisi lisan maupun puisi tulis aceh sebagai wahana ekspresi utama. Serta menjelaskan bagaimana letak-letak atau jenis sastra yang terdapat dalam provinsi aceh yang membri pencerahan bagi generasi emas yang akan lebih leluasa dan memberikan pengaruh perubahan bagi Aceh.
Buku ini memiliki sembilan BAB yaitu untuk BAB I pendahuluan, dalam BAB pendahuluan ini menjelaskan bagaimana Hubungan kebudayaan dengan kesenian. Kebudayaan disni ialah segala ciptaan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupna sedang kesnian adalah bahagian dari kebudayaan. Karya budaya yang indah hasil karya untuk membantu manusia dalam menunjukkan kreatifitasnya.
BAB II kesustraan aceh menjelaskan kesustraan aceh sebagai karya sastra yang diwujudkan dalam bahasa Aceh yang merupakan hasil pancaran gerak dan kreatif masyarakat Aceh. Sastra Aceh adalah sastra yang lahir di tengah-tengah kehidupan masyarakat aceh. Ia mempunyai iakatan langsung dengan tata cara kehidupan sehari-hari, yang tidak saja sebagai hiburan tetapi juga dirunjukkan kepada hal-hal yang anatar lain hubungan dengan agama, adat istiadat dan tradisi.
 BAB III prosa, prosa adalah karangan yang tidak dengan sajak, irama, dan bait.  Dalam juga ada pembahasan tentang dongeng Aneuk manok tunggang, pelandok kenong getah geutah dan juga membahas tentang fiksi,non fiksi berjudul Rhang manyang. Pada BAB IV puisi yang membahas tentang sajak, irama dan bait. BAB V Narit Majas yang membahas tentang pengertian dan macam-macam Narit Maja. Pada BAB VI panton yang membahas tentang pengertian dan macam-macam panton, BAB VII Nazam yang membahas tentang penegertian dan contoh-contoh Nazam salah satunya malaikat siploh. Pada BAB VIII Hiem memebahas tentang penegertian dan contoh Hiem dan terakhir BAB IX Hikayat yang menyajikan Hikayat Aceh yang berjudul Abu Nawah sebagai pembela.
Dalam buku kesustraan Aceh tersebut garis besar pembahsaannya prosa atau 70% berisi prosa dan contohnya. Salah satunya ialah prosa Akibat pesakeut ate ma. Prosa akibat peusaket ate ma menceritakan seorang lelaki yang bernama Abdulllah bin salam adalah seorang yang taat beribadah kepada Allah selalu menjalankan perintah yang dianjurkan. Setelah dewasa Abdullah pun menikah dengan seorang gadis yang kaya raya ia sangat patuh dan cinta terhadap istrinya tersebut dan abdullah lupa akan ibunya.
Pada suatu hari abdullah sakit parah. Ia hampir meninggal dan tidak bisa mengucapkan dua kalimat syahadat. Salah seorang warga mendatangi rasullah dan bertanya bagaimana caranya supay abdullah bisa mengicapkan kalimat syahadat, dan rasullah menjawab paggillah ibunya dan beritahu kalau anak nya sedang sakit parah. Ibunya tidak mau menjeguk Abdullah karena merasa sakit hati dan dendam kepada anaknya. Lama kelamaan ibunya pun datang menjeguk dan memaafkan dosa abdullah dan abdullah pun bisa mengucapkan dua kalimat syahadat. Pesan yang dapat diambil adalah kita sebagai anak jangan sampai melupakan orang tus yang telah melahirkan dan membesarkan kita dengan susah payah.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
Kelebihan Buku :
Buku ini menyajikan sastra Aceh yang membuat pembaca puas membacannya dan mudag di mengerti, selain itu juga buku ini bertemakan keagamaan yang di mana setiap contoh nazamnya bisa kita petik pelajaran yang berharga dari setiap pembahsaannya.

Kekurangan Buku :
Tulisan yang digunakan dalam buku tersebut terasa bosan jika tidak lama dibaca. Selain itu buku ini tidak menyajikan gamabaran sama sekali sehingga pembaca merasa buku ini seperti agak kurang sempurna dan tidak menarik. Dan juga cover agak kurang menarik dan pada spasi tidak teratur atau sedikit acak-acakan tulisannya.

Komentar

Postingan Populer