Artikel budaya

Keunikan  Putri Mandi Dalam Adat Kluet
Oleh Rizka Mulyana

Indonesia adalah suatu Negara yang pluralistik dari segi etnik dan kebudayaannya. Adat istiadat sunat rasul merupakan salah satu bagian dari kebudayaan tersebut. Dalam islam, sunat rasul merupakan hal yang di wajibkan dan harus mengikut pola budaya yang ketat. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki nilai budaya yang khas yang membedakan jati diri mereka dengan suku bangsa yang lainnya. Setiap suku memiliki adat istiadat yang beragam misalnya pada budaya dan makanan khas.
Etnis kluet adalah salah satu etnis di Aceh, yang mendiami pesisir Aceh Selatan dan sebagian etnis ini terdapat juga di pantai Barat Aceh. Di Aceh selatan  mereka berdomisili di kecamatan Pasieraja, kluet utara, kluet tengahdan kluet timur. Mereka hidup berdampingan dengan etnis Aneuk Jame dan Aceh lainnya. Oleh karena itu, budaya dan adat mereka dipengaruhi oleh adat yang ada di daerah sekitar mereka dan menjadi adat dan budaya tersendiri yang di sebut dengan adat kluet. Mata pencaharian utama mereka adalah  bertani, namun saat ini sudah banyak masyarakat kluet yang mendapatkan pendidikan yang layak sehingga kehidupan mereka juga semakin maju.
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Makanan yang dikonsumsi manusia dianjurkan mengandung gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Indonesia terkenal dengan keanekaragaman dalam makanan. Setiap suku di Indonesia mempunyai masakan khas yang berbeda dengan cita rasa yang berbeda pula.
 Pada masyarakat kluet khususnya kluet timur memiliki makanan khas yaitu Putri Mandi. Putri mandi adalah nama sebuah makanan yang berkuah, hampir mirip dengan kolak, tetapi  putri mandi biasanya hanya dimasak hanya sejenis saja. Maksudnya, tidak ada campuran bahan yang lain selain putri mandi sendiri. Putri mandi terbuat dari tepung pulut yang diaduk dengan air putih lalu dibulatkan agak lonjong setelah itu ditekan dengan induk jari dan jari telunjuk di dua bagian yaitu depan dan belakangnya. Setelah itu barulah dimasukkan kedalam santan yang sudah mendidih. Putri mandi biasanya dimasak hanya di waktu-wahtu tertentu seperti pesta sunat rasul.
Dalam adat sunat rasul ada istilah nyerah, atau menyerahkan sang anak yang akan di sunat ke mudim atau tukang khitan. Pross ini menyerahkan ke mudim yang dilakukan setelah acara ridi bo lawe, anak sunat menggunakan pakaian adat aceh. Disinilah proses penyerahan tiba, penyerahan anak dari orang tua mudim dengan tujuan agar dalam proses khitan nanti si mudim akan menjamin dan mejaga keselamatan si anak sunat seperti menjaga anaknya sendiri. Dalam sesi itu juga diadakan makan bersama si anak sunat dan mudim.
Setelah dua atau tiga hari berlangsungnya proses khitan tadi, tibalah masuk sesi mukoi balut atau melepaskan perban dikelamin yang telah dikhitan. Proses ini biasanya dilakukan setelah matahari naik, sekitar pukul 09:00 pagi.  Prose mukoi balut dilakukan oleh si mudim. Setelah perban di buka, si mudim kemudian di hidangkan makan yang di hidankan dalam talam atau Baki. Setelah selesai makan kemudian si mudim di hidangkan putrid mandi yang sudah dimasak oleh pihak keluarga anak sunat tadi. Disinilah keunikan Putri mandi dalam adat kluet terlihat. Adat ini sudah lama ditetapkan di daerah Kluet timur dan masih di pakai hingga saat ini.

Komentar

  1. mungkin bisa anda ceritakan sedikit asal usul atau sejarah kenpa makanan tersebut dinamai putri mandi,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer